KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa kita
mengirim salam dan salawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan
kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam. Dalam mata kuliah Al-Islam
kemuhammadiyahan IV ini, kami mendapatkan tugas untuk membuat makalah yang
berjudul “Latar belakang berdiri dan tujuan muhammadiyah”. Tugas ini merupakan
upaya kami dalam lebih memahami latar belakang berdiri dan tujuan muhammadiyah.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan IV yaitu Bapak Husni Thoyyar atas
bimbingan dan arahannya dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Kami berharap dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita mengenai latar berdirinya dan tujuan muhammadiyah secara umum,
khususnya bagi penulis. Makalah ini memang masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
....................................................................................................
DAFTAR
ISI
....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah......................................................................................
B.
Rumusan Masalah................................................................................................
C.
Tujuan Penulisan..................................................................................................
BAB II MUHAMMADIYAH
A.
Faktor Berdirinya Muhammadiyah............................................................................
B.
Pengertian Muhammadiyah.......................................................................................
C.
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah........................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia sebelum lahirnya
muhammadiyah adalah masyarakat terjajah yang jauh dari nilai-nilai ajaran islam
yang sesungguhnya. Penjajahan bangsa eropa ini membuat umat islam menderita,
baik di bidang ekonomi,budaya, pendidikan, politik dan bidang lainnya. Dalam
bidang ekonomi, para penjajah tidak henti-hentinya melakukan pengurasan
kekayaan pribumi secara paksa, bahkan
dengan kekerasan senjata.
Sedangkan dalam bidang kemasyarakatan,
penjajah sengaja membuat jurang pemisah antara kalangan bangsawan dengan rakyat
kecil. Kaum bangsawan dirayu agar menuruti kemauan penjajah dengan imbalan
posisi jabatan dan keuntungan tertentu. Pada sisi lain, rakyat kecil pun
diawasi oleh penjajah agar tidak memberontak, sehingga mereka diharapkan
tetaptunduk dan patuh kepada penguasa yang menjajahnya. Penjajah selalu membuat
politik devide et impera (pecah
belah) agar tidak ada persatuan antarumat islam, sehingga umat ini menjadi
terbelakang.
Adapun dalam bidang budaya, para penjajah
juga menyebarkan berbagai budaya yang bertentangan dengan ajaran islam ,
seperti minum-minuman keras, berjudi dan lain-lain. Para pelajar dijauhkan dari
agamanya, sehingga umat islam tidak pernah mampu bersatu-padu melawan penjajah.
Umat islam selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, tidak mampu memimpin
bangsanya sendiri.
Adapun dalam bidang agama, tidak sedikit
umat islam yang mencampur-adukkan ajaran islam dengan berbagai kepercayaan
local yang sudah ada sebelumnya. Dalam
masalah peribadatan misalnya, banyak umat islam yang menambah-nambahinya dengan
amalan yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Begitu halnya dalam
masalah kepercayaan, tidak sedikit yang mulai mengkultuskan guru rohani
dan dukun, bahkan meyakininya sebagai
perantara yang mampu menghubungkan manusia dengan Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya
Muhammadiyah ?
2.
Bagaimana pengertian Muhammadiyah ?
3.
Apa maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi
berdirinya Muhammadiyah.
2.
Untuk memahami pengertian Muhammadiyah.
3.
Untuk mengetahui maksud dan tujuan didirikannya
Muhammadiyah.
BAB
II
MUHAMMADIYAH
A. Faktor-faktor yang melatarbelakangi
berdirinya Muhammadiyah
Pada tanggal 18 Nopember 1912, KH. Ahmad
Dahlan mendirikan organisasi non politik yang bersifat sosial dan bergerak
dibidang pendidikan yang diberi nama “Muhammadiyah”, KH. Ahmad Dahlan
berkeinginan untuk mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal
menurut tuntunan agama Islam yang murni, yaitu menurut tuntunan seperti yang
diajarkan didalam Al-Quran dan Al-Hadist.
Faktor-faktor yang
menyebabkan didirikan Muhammadiyah, yaitu :
1. Faktor Subyektif
Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan
dikatakan sebagai faktor utama dan faktor penentu yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap Al-Quran dalam
menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya.
Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan ketika menatap
surat Ali Imran ayat 104 :
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.” (QS:Ali Imran Ayat :104)
Memahami seruan
diatas, KH. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk membangun sebuah perkumpulan,
organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi, yang tugasnya berkhidmad
pada melaksanakan misi dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar ditengah masyarakat
kita.
2.
Faktor Obyektif
Ada beberapa sebab yang bersifat objektif
yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, yang sebagian dapat
dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu faktor-faktor penyebab yang muncul
di tengah-tengah kehidupan masyarakat Islam Indonesia, dan sebagiannya dapat
dimasukkan ke dalam faktor eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab yang ada di
luar tubuh masyarakat Islam Indonesia.
Faktor obyektif yang bersifat internal
a.
Pola beragama : Ketidakmurnian amalan Islam akibat
tidak dijadikannya Al-Quran dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh
sebagian besar umat Islam Indonesia. Sehingga merajalelanya bid’ah, khurafat,
syirik dan tahayul.
b.
Pola pendidikan : pesantren sebagai lembaga pendidikan
hanya mengajarkan ilmu keagamaan semata, tanpa memberikan bekal ilmu keduniaan
yang berkembang saat itu.
Faktor
obyektif yang bersifat eksternal
a. Usaha westernisasi yang bertujuan menarik
penduduk asli Indonesia ke dalam orbit kebudayaan barat.
b. Meningkatnya aktivitas misi Kristen :
imperalisme Barat ke dunia islam selain mencari kekayaan (gold) dan kejayaan
(glory), mereka juga menyebarkan agama Kristen (gospel). Sehingga disamping
menjajah umat islam secara fisik di Indonesia, penjajah Belanda juga berusaha
untuk merusak keyakinan umat islam dengan menyebarkan ajaran Kristen.
B. Pengertian Muhammadiyah
Secara etimologis nama Muhammadiyah berasal dari kata
Muhammad, yaitu Nabi Muhammad saw, dan diberi tambahan ya’ nisbah dan ta’
marbutoh yaitu pengikut Nabi Muhammad saw. KHA. Dahlan, pendiri
Persyarikatan Muhammadiyah, menegaskan bahwa Muhammadiyah berarti ummat
Muhammad, pengikut Nabi Muhammad saw. Dalam anggaran Muhammadiyah disebutkan
bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar makruf nahi munkar yang berakidah
Islam dan bersumber pada Al Quran dan Hadits yang shahih.
Sedangkan secara terminologi berarti gerakan Islam,
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan
as-Sunnah.
Muhammadiyah
adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang
menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar
belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada masa itu sangat asing bagi telinga
masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu dari masyarakat,
sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya
tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang
melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut
seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan
perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut
Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi
rahmatan lil-’alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
·
Visi Muhammadiyah adalah terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini.
·
Misi Muhammadiyah adalah:
1) Menegakkan
keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh
Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.
2) Menyebarluaskan
ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir
untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
3) Mewujudkan
amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
C. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Rumusan “Maksud dan Tujuan Muhammadiyah” mengalami
perubahan dari keadaan kepada keadaan lainnya sesuai dengan perkembangan
masa. Pada awal berdiri nya, rumusan itu berbunyi :
·
Tahun 1914:
(a) menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad saw kepada
penduduk bumiputera di dalam Karesidenan Yogyakarta; dan
(b) memajukan agama Islam kepada anggota-anggotanya.
Setelah Muhammadiyah meluas keluar daerah Yogyakarta, dan setelah berdirinya
beberapa cabang di wilayah Indonesia, rumusan Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
disempurnakan menjadi :
·
Tahun 1921:
(a) memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di
Hindia Belanda; dan
(b) memajukan dan
menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama Islam kepada sekutu-sekutunya.
·
Tahun 1942:
(a)
Hendak menyiarkan agama
islam,serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunanya.
(b)
Hendak melakukan pekerjaan
kebaikan umum.
(c)
Hendak memajukan pengetahuan dan
kepandaianserta budi pekerti kepada anggota-anggotanya.
·
Tahun 1950:
(a)
Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
·
Tahun 1985:
Setelah keluarnya Undang-undang No. 8 tahun 1985 yang mewajibkan
organisasi kemasyarakatan mencantumkan satu azas Pancasila, maka terjadilah
perubahan azas Muhammadiyah dari Islam menjadi Pancasila. Akibatnya rumusan
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah juga berubah. Perubahan itu dihasilkan melalui
Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta, menjadi : “Mengakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, dan makmur yang
diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
·
Tahun 2000
Barulah pada tahun 2000 saat Muhammadiyah mengadakan muktamar ke 44 di
Jakarta, maksud dan tujuan muhammadiyah sebagai mana yang bermaktub dalam pasal
6 anggaran dasar adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga
terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan :
Latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara
garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor subyektif
adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam menelaah,
membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor
obyektif di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara
internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan
as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagiab besar umat Islam
Indonesia.
Secara etimologis nama Muhammadiyah berasal dari kata
Muhammad, yaitu Nabi Muhammad saw, dan diberi tambahan ya’ nisbah dan ta’
marbutoh yaitu pengikut Nabi Muhammad saw. Sedangkan secara terminologi berarti gerakan Islam,
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan
as-Sunnah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Maksud dan tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan
menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang
sebenar-benarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kholid. 2007. Pendidikan Kemuhammadiyahan untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah Kelas 10.
Surabaya : Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Musfiqon. 2007. Pendidikan Kemuhammadiyahan untuk SMA/SMK/MA Muhammadiyah Kelas 11.
Surabaya : Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Dirgantara Wicaksono
Pembelajaran PKN di SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar