Resume
Buku “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”
BAB
1
Pendahuluan
Pendidikan
karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standard
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. melalui implementasi
kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan
konstektual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya,mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
Dalam
implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap
bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan
dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan,
dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan
mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta symbol yang
dipraktikan oleh semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar.
Implementasi
kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara guru, sehingga
memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak
antara para anggota tim. Kerjasama antara para guru sangat penting dalam proses
pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang snagat pesat.
Keberhasilan
kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter dapat diketahui dari
berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik
dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam
bentuk : kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian,
kepedulian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Keberhasilan
tersebut dapat dilihat dari indikator
perubahan-perubahan sebagai berikut :
1. Adanya
lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif, dan mandiri.
2. Adanya
peningkatan mutu pembelajaran.
3. Adanya
peningkatan efesiensi dan efektivitas pengelolaan dan pendayagunaan sumber
belajar.
4. Adanya
peningkatan perhatian serta pasrtisipasi masyarakat.
5. Adanya
peningkatan tanggung jawab sekolah.
6. Tumbuhnya
sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara utuh dikalangan pserta didik.
7. Terwujudnya
pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkam (PAKEM).
8. Terciptanya
iklim yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga pembelajaran dapat
berlangsungdengan tenang dan menyenangkan (joyfull learning).
9. Adanya
proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dalam implemetasi kurikulum 2013 yang berbasis
karakterdan kompetensi; pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah
semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak: orang tua, pemerintah dan
masyarakat.oleh karena itu pengembangan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran dimulai dari analisis karakter dan kompetensi yang akan dibentuk,
atau yang diharapkan muncul setelah pembelajaran. Bedanya dengan kurikulum
lain, kurikulum 2013 lebih focus dan berangkat dari karakter serta kompetensi
yang akan dibentuk, baru memikirkan untuk mengembangkan tujuan yang akan
dicapai.
BAB
2
Di
Balik Kurikulum 2013
A.
Apa
Yang Salah Dengan Pendidikan Kita
Tampak
jelas bahwa negeri ini telah berubah menjadi Negara dagelan atau republik
sandiwara, yang dipimpin oleh para pejabat Negara yang seperti tanpa beban
menjadi terdakwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara belum tumbuh budaya mutu, budaya malu, dan budaya kerja, baik di
kalangan para pemimpin maupun di kalangan masyarakat pada umumnya; sehingga
sulit untuk mencari tokoh atau figur yang bisa diteladani. Ini merupakan bukti
terjadinya pergeseran nilai menuju kehancuran, atau pembentukan nilai-nilai
baruatas dasar pragmatisme, materialisme, hedonisme, sekularisme, bahkan
atheisme.
Menghadapi
kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana yang diuraikan di atas, eloknya
pembangunan pendidikan nasional difokuskan pada hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan
pemerataan dan perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bersamaan
dengan peningkatan mutu.
2. Pengembangan
wawasan persaingan dan keunggulan Bangsa Indonesia harus memiliki keunggulan sehingga
dapat bersanding, bersaing, dan bertanding dalam tatanan global. Bangsa
Indonesia perlu melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk memahami posisinya
di tengah bangsa-bangsa lain dalam percaturan global.
3. Memperkuat
keterkaitan pendidikan agar sepadan dengan kebutuhan pembangunan (link and
match).
4. Mendorong
terciptanya masyarakat belajar sehingga dapat meningkatkan penguasaannya
terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Pendidikan
merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan masa depan. Pendidikan
harus mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan dengan membekali
berbagai kompetensi yang akan diperlukan di masa depan.
6. Pembangunan
pendidikan harus mampu memantapkan jati diri bangsa di tengah pergaulan dengan
bangsa lain, sehingga dalam keadaan bagaimanapun, bangsa Indonesia tetap tampil
sebagai pribadi yang berlandaskan Pancasila, Undang-undang Dasar 45, dan
Bhineka Tunggal Ika.
B. Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Visi
makro pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat madani sebagai bangsa
dan masyarakat Indonesia baru dengan tatanan kehidupan yang sesuai dengan
amanat proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui proses pendidikan.
Perwujudan
visi pendidikan nasional dijabarkan melalui misi pendidikan nasional yang menjangkau
rentang waktu jangka pendek, menengah, dan panjang sebagai berikut.
a. Misi
makro pendidikan nasional
·
Jangka panjang : menuju masyarakat
madani.
·
Jangka menengah : pemberdayaan
organisasi maupun proses pendidikan.
·
Jangka pendek : mengatasi krisis nasional
b. Misi
mikro pendidikan nasional
·
Jangka panjang : mempersiapkan individu
masyarakat Indonesia menuju masyarakat madani.
·
Jangka menengah : pemberdayaan individu
peserta didik maupun institusi.
·
Jangka pendek : menghasilkan manusia
Indonesia yang mampu mengatasi krisis.
C. Visi dan Misi Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
Dalam
rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, serta sejalan dengan
visi dan misi pendidikan nasional, Kemendiknas mempunya visi 2025 untuk
menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Insan Indonesia cerdas
adalah insane yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas
emosional, cerdas social, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.
D. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasioanal
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk
itu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusai yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No. 20 Tahun
2003).
E. Penataan Standar Nasional
Pendidikan
Standar
Nasional Pendidikan (SNP) meliputi 8 standar, yang dalam garis besarnya dapat
dideskripsikan sebagai berikut (PP No. 19 Tahun 2005, dan PP Nomor 32 Tahun
2013).
1. Standar
kompetensi lulusan : kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Standar
isi : kriteria mengenai rung lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
3. Standar
proses : kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Standar
pendidik dan tenaga kependidikan : kriteria
mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan.
5. Standar
sarana dan prasarana : kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat berkreasi serta sumber belajar lain.
6. Standar
pengelolaan : kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan atau nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar
pembiayaan : kriteria mengenai komponendan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar
penilaian pendidikan : kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrument,
penilaian hasil belajar peserta didik.
F. Siapa Bertanggung Jawab Dan
Menjamin Keberhasilan Kurikulum 2013?
Kesan
dipaksakan sepertinya dimiliki oleh kurikulum
2013, kurikulum ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, terjadi pro
dan kontra, bahkan kurang dari satu bulan dari waktu yang direncanakan untuk
implementasi, kurikulum ini belum mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR).meskipun demikian Mendikbud Mohammad Nuh sangat optimis dengan kurikulum
ini, bahkan dengan semangat yang menggebu-gebu mengungkapkan : “pokoknya
kurikulum 2013 harus jalan”.
Kurikulum
2013 merupakan proyek yang anggarannya mencapaiangka 2,5 triliun. Ini merupakan
proyek nasional, bahkan bisa dibilang proyek raksasa, karena melibatkan banyak
orang dan lembaga. Pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 dirancang dengan
pendampingan berjenjang yang persiapan teknis dan sumber daya manusianya begitu
rumit sehingga sulit direalisasikan. Proses
sosialisasi pun tidak dilakukan secara optimal, tidak menyentuh seluruh
pelaksana di lapangan, sehingga para guru masih banyak yang kebingungan.
Dengan
demikian, banyak lembaga, organisasi, maupun perseorangan yang terlibat dalam
proyek nasional perubahan kurikulum 2013, tetapi belum ada jaminan bahwa
kurikulum tersebut mampu membawa bangsa dan Negara ini ke arah kemajuan.
BAB
3
Kunci
Sukses Kurikulum 2013
A.
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Dalam menyukseskan
implementasi kurikulum 2013 diperlukan kepala sekolah yang mandiri, dan
professional dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar
mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.
B.
Kreativitas
Guru
Perlunya kreativitas
guru agar mampu menjadi fasilitator, dan mitra belajar bagi peserta didik. Guru
harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan belajar agar peserta didik dapat
belajar dalam suasana yang menyenangkan, penuh semangat dan berani mengeluarkan
pendapat.
C.
Aktivitas
Peserta Didik
Guru harus mampu
mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin diri. Guru juga harus mampu
membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya dan melaksanakan aturan
sebagai alat menegakan disiplin dalam
setiap aktivitas.
D.
Sosialisasi
Kurikulum 2013
Sosialisasi kurikulum
perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang terkait, serta terhadap seluruh
warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Agar
semua pihak memberikan dukungan terhadap perubahan kurikulum yang dilakukan.
E.
Fasilitas
Dan Sumber Belajar
Fasilitas dan sumber belajar
yang memadai, agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara
optimal.
F.
Lingkungan
Yang Kondusif Akademik
Implementasi kurikulum
2013 memerlukan ruangan yang fleksibel, serta mudah disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik dan guru dalam berkreasi.lingkungan yang kondusif
akademik baik secara fisik maupun non fisik.
G.
Partisipasi
Warga Sekolah
Keberhasilan pendidikan
di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
memberdayakan seluruh warga sekolah,khususnya tenaga kependidikan yang
tersedia.
BAB
4
Pengembangan
Kurikulum 2013
A.
Perlunya
Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013
Dalam suatu pendidikan
perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 karena kurikulum itu sifatnya
dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat
mengikuti perkembangan dan tantangan zaman.Perlunya perubahan dan pengembangan
kurikulum 2013 didorong oleh beberapa hasil studi internasional tentang
kemampuan peserta didik Indonesia dan hasil survei menunjukkan bahwa peserta
didik Indonesia berada di tingkat rendah.
B.
Landasan
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum
2013 dilandasi oleh 3 landasan yaitu: Landasan Filosofis, Landasan Yuridis, dan
Landasan Konseptual.
C.
Tujuan
Pengembangan Kurikulum 2013
Melalui pengembangan
kurikulum 2013 maka akan menghasilkan insane Indonesia yang produktif, kreatif,
Inovatif, Afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
terintegrasi.
D.
Kurikulum
2013 Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur
pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah.
E.
Tingkat
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum
pada umumnya terdiri dari beberapa tingkat, yaitu pengembangan kurikulum
tingkat nasional, pengembangan kurikulum tingkat wilayah, pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, pengembangan silabus dan pengembangan
program pembelajaran.
F.
Prinsip
Pengembangan Kurikulum
1.
Mengacu pada standar
nasional pendidikan.
2.
Dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3.
Mata pelajaran untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi.
4.
Standar kompetensi lulusan dijabarkan
dari tujuan pendidikan.
5.
Standar isi dijabarkan dari standar
kompetensi lulusan.
6.
Standar proses dijabarkan dari standar
isi.
7.
Standar penilaian dijabarkan dari SKL,
standar isi dan standar proses.
8.
SKL dijabarkan ke dalam kompetensi inti .
9.
Kurikulum satuan pendidikan dijabarkan
dalam KD.
10.
Kurikulum satuan pendidikan.
11.
Proses pembelajaran yang diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan.
12.
Penilaian hasil belajar berbasis proses
dan produk.
13.
Proses belajar dengan pendekatan ilmiah.
G.
Pengembangan
Struktur Kurikulum
Pengembangan struktur
kurikulum 2013 sedikitnya mencakup tiga langkah kegiatan, yaitu
mengidentifikasi kompetensi, mengembangkan struktur kurikulum, dan
mendeskripsikan mata pelajaran.
BAB 5
Implementasi
Kurikulum 2013
A.
Merancang
Pembelajaran Efektif dan Bermakna
Pembelajaran
menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang oleh setiap guru, dengan prosedur sebagai berikut:
1.
Pemanasan dan apersepsi
2.
Eksplorasi
3.
Konsolidasi pembelajaran
4.
Pembentukan sikap, kompetensi,dan
karakter
5.
Penilaian Formatif
B.
Mengorganisasikan
Pembelajaran
Pengorganisasian
pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu pelaksanaan pembelajaran,
pengadaan dan pembinaan tenaga ahli,
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar serta pengembangan
kebijakan sekolah.
C.
Memilih
dan Menentukan Pendekatan Pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013
berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai
pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan pembelajaran
kontekstual, bermain peran, pembelajaran partisipatif, belajar tuntas dan
pembelajaran konstruktivisme.
D.
Melaksanakan
Pembelajaran, Pembentukan Kompetensi, dan Karakter
Pada umumnya kegiatan
pembelajaran mencakup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau
pembentukan kompetensi dan karakter,
serta kegiatan akhir atau penutup.
E.
Menetapkan
Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan
implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter dapat dilihat
dalam beberapa kriteria yaitu: kriteria
jangka pendek, kriteria jangka menengah, dan kriteria jangka panjang.
BAB
6
Penataan
Penilaian Dalam Implementasi Kurikulum 2013
A.
Penataan
Penilaian
Penataan penilaian
tetap bermuara dan berfokus pada pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti
dari implementasi kurikulum. Pembelajaran sebagai inti dari implementasi
kurikulum dalam garis besarnya menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
B.
Penilaian
Kurikulum
Penilaian
kurikulum harus mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai
dengan kompetensi inti yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan data yang
lengkap, utuh dan menyeluruh tentang penilaian kurikulum dapat dilakukan dengan
menilai rancangan kurikulum dan menilai pengembangan kurikulumdi kelas.
C.
Penilaian
Proses Pembelajaran
Dalam implementasi
kurikulum 2013, penilaian proses baik yang dilakukan melalui pengamatan maupun refleksi harus ditujukan
untuk memperbaiki program pembelajaran dan peningkatan kualitas layanan kepada
peserta didik. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya
peningkatan kualitas secara berkesinambungan, sehingga dapat menumbuhkan budaya
belajar sekaligus budaya kerja.
D.
Penilaian
Unjuk Rasa
Dalam implementasi
kurikulum 2013 guru lebih mengutamakan
penilaian unjuk kerja. Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka
bersosialisasi di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di
kelas dalam kehidupan sehari-hari.
E.
Penilaian
Karakter
Penilaian karakter
dimaksudkan untuk mendeteksi karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik
melalui pembelajaran yang telah diikutinya. Jenis karakter peserta didik
seperti bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, bersikap santun,
kompetitif, dan jujur.
F.
Penilaian
Portofolio
Penilaian Portofolio
adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu. Penilain portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh
guru dan peserta didik, melalui suatu diskusi untu membahas hasil kerja peserta
didik, kemudian menentukan hasil penilaian atau skor. Penilaian portofolio
dalam kurikulum 2013 harus dilakukan secara utuh dan berkesinambungan, serta
mencakup seluruh kompetensi inti yang dikembangkan.
G.
Penilaian
Ketuntasan Belajar
Penilaian ketuntasan
belajar ditetapkan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan
mempertimbangkan tiga komponen yang terkait dengan penyelenggaraan
pembelajaran. Ketiga komponen tersebut adalah :
1.
Kompleksitas materi dan kompetensi yang
harus dikuasai.
2.
Daya dukung.
3.
Kemampuan awal peserta didik.
H.
UN
Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Ujian Nasional (UN)
merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan untuk menetukan standar
mutu pendidikan. Alasan pemerintah untuk tetap menggelar UN antara lain
berkaitan dengan masalah mutu ; UN berfungsi sebagai “quality control” terhadap
sistem pendidikan, karena kontrol terhadap proses, dan input pendidikan sudah
sedemikian kecil, bahkan pada saat sentralisasi pun sebenarnya kontrol pusat di
bidang pendidikan tidak dapat dilakukan sepenuhnya, karena rapuhnya mental
jaringan birokrasi akibat berbagai factor di luar masalah pendidikan.
BAB
7
Inovasi
kurikulum 2013
A.
Keunggulan
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
berbasis karakter dan kompetensi, yang
secara konseptual memiliki beberapa keunggulan:
1.
Pendekatan yang bersifat ilmiah
(konseptual) karena berangkat, berfokus dan bermuara pada hakekat peserta
didik.
2.
Mendasari pengembangan kemampuan,
penguasaan ilmu pengatahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Ada mata pelajaran yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang
berkaitan dengan keterampilan.
B.
Asumsi
Kurikulum 2013
Terdapat tujuh asumsi
yang mendasari kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi sebagai berikut
adalah:
1.
Banyak sekolah yang memiliki sedikit
guru profesional dan tidak mampu melakukan proses pembelajaran secara optimal.
2.
Banyak sekolah yang hanya mengoleksi
sejumlah mata pelajaran dan pengalaman, sehingga mengajar diartikan sebagai
kegiatan menyajikan materi yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.
3.
Peserta didik bukanlah kertas putih yang
dapat ditulis sekehendak guru melainkan individu yang memiliki sejumlah potensi
yang perlu dikembangkan.
4.
Peserta didik memiliki potensi yang
berbeda dan bervariasi.
5.
Pendidikan berfungsi mengkondisikan
lingkungan untuk membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya.
6.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran
harus berisi kompetensi potensial yang tersusun secara sistematis sebagai
jabaran dari seluruh aspek kepribadian peserta didik yang mencerminkan keterampilan
yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
7.
Kurikulum sebagai proses pembelajaran
harus menyediakan berbagai kemungkinan kepada seluruh peserta didik.
C.
Perbandingan
Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
Langkah
penguatan tata kelola dilakukan dengan:
1.
Menyiapkan buku pegangan pembelajaran
yang terdiri dari buku siswa dan buku guru.
2.
Menyiapkan guru supaya memahami
pendayagunaan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat
merekamanfaatkan.
3.
Memperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
D.
Perbedaan
Esensial Kurikulum 2013 Dengan KTSP 2006
Perbedaan
Esensial Kurikulum SD
KTSP 2006
|
Kurikulum 2013
|
Status
|
Mata pelajaran tertentu Mendukung
kompetensi tertentu
|
Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan)
|
Benarnya
|
Mata pelajarandirancang berdiri
sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata pelajaran dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi
inti tiap kelas
|
Benarnya
|
Bahasa Indonesia sejajar dengan
mapel lain
|
Bahasa Indonesia sebagai penghela
mapel lain (sikapdan keterampilan berbahasa)
|
Idealnya
|
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan berbeda
|
Semua mata pelajarandiajarkan dengan
pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati,menanya,mencoba, menalar,
...
|
Idealnya
|
Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah (separated
curriculum)
|
Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum)
|
Baiknya
|
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
|
||
Tematik untuk kelas I- III (belum
integrative)
|
Tematik Integratif untuk kelas I-VI
|
Baiknya
|
E.
Kompetensi
Inti
Kompetensi inti
merupakan operasionalisasi standar kompetensi lulusan dalam bentuk kualitas
yang harus dilmiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang
dikelompokan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas danmata pelajaran.
F.
Silabus
Dan Rencana Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013
silabus, buku panduan guru, dan panduan peserta didik sudah disiapkan oleh
pemerintah, baik untuk kurikulum nasional maupun untuk kurikulum wilayah,
sehingga guru tinggal mengembangankan rencana pembelajaran. Yang paling penting
guru memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudian menguasai dan
memahami materi yang akan diajarkan.
BAB
8
Optimalisasi
Implementasi Kurikulum 2013
A.
Mendongkrak
Prestasi
Terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mendongkrak prestasi belajar, antara lain
a. keadaan
jasmani, untuk mencapai hasil belajar yang baik diperlukan jasmani yang sehat.
b. Keadaan
sosial emosional.
c. Keadaan
lingkungan, tempat belajar hendaknya tenang,
karena untuk belajar diperlukan
konsentrasi pikiran.
d. Memulai
pelajaran harus tepat pada waktunya.
e. Cara
mempelajari buku, sebelum membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh
gambaran tentang buku dalam garis besarnya.
f. Mempertinggi
kecepatan membaca.
B.
Penghargaan
Dan Hadiah
Hadiah dan penghargaan
dapat digunakan oleh pimpinan dalam mengembangkan nilai-nilai dan membentuk
perilaku pegawai agar dapat meningkatkan penampilannya sehari-hari dan meningkatkan
produktivitas kerjanya.
C.
Membangun
Tim
Membangun tim bertujuan
untuk mendidik seluruh tenaga kependidikan di sekolah pada seluruh tingkatan
pekerjaan, dengan teknik kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Dalam
pembangunan tim terdapat sistem penampilan pribadi yang merupakan pola-pola
perilaku untuk membentuk gaya berpikir, perasaan, dan tindakan sesorang dalam
mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhannya.
D.
Mengembangkan
Program Akselerasi
Pengembangan program
akselerasi menuntut para komponen sekolah untuk mengadakan selesksi terhadap
peserta didik yang akan mengikutinya. Peserta didika yang mengikuti program akselerasi harus memiliki berbagai
kelebihan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan pendidikan dan pembelajaran
lebih cepat dari yang lain.
E.
Membudayakan
Kurikulum 2013
Membudayakan kurikulum
dapat dimaknai bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam budaya
sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan keyakinan
semua warga sekolah, baik peserta didik, guru,
kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan lain.
F.
Mendayagunakan
Lingkungan
Pendayagunaan
lingkungan merupaka suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk
meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai
sumber belajar. Belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta didik mendapatkan pemahaman dan kompetensi dengan
cara mengamati dan melakukan secara langsung apa yang ada dan berlangsung di
sekitar, baik rumah maupun sekolah.
G.
Melibatkan
Masyarakat
Partisipasi masyarakat
dalam kegiatan pendidikan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, terutama
keikutsertaannya dalam memberikan gagasan, kritik membangun, dukungan dan
pelaksanaan pendidikan.
H.
Menghemat
Anggaran
Penghematan anggaran
pendidikan di sekolah menuntut kemampuan para pengelola dan tenaga kependidikan
untuk merencanakan, melaksanakan kebijakan anggaran, mengadakan pengawasan, dan
mengevaluasi serta mempertanggung jawabkan setiap biaya yang dikeluarkan secara
transparan, efektif dan efesien.
I.
Membangun
Jiwa Kewirausahaan
Terdapat bebrapa tahap
yang sebaiknya diterapkan dalam membangun jiwa kewirausahaan di sekolah, agar
berhasil dengan baik yaitu :
1. Mengidentifikasikan
tujuan yang akan dicapai.
2. Siap
atas resiko yang diterima,baik tenaga,
uang, maupun waktu.
3. Yakin
akan kemampuan membuat rencana, mengorganisasikan, mengkoordinasi,dan
melaksanakannya.
4. Komitmen
terhadap kerja keras sepanjang waktu,
dan merasa penting atas keberhasilan kewirausahanannya.
5. Kreatif
dan yakin dapat mengembangkan hubungan baik dengan tenaga kependidikan, orang
tua, masyarakat, dunia usaha yang berpengaruh terhadap kegiatan pendidikan di
sekolah.
6. Menerima
tantangan dan penuh tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalannya.
Dirgantara Wicaksono
Pembelajaran PKN di SD
CasinoTopDos Review - 100% up to €500 + €500
BalasHapusFind the best casino games, bonuses and all 바카라 게임 the information available on our 피망슬롯머신 platform. 벳인포해외배당흐름 No 안전 사이트 signup 벳 페어 or download required!