Kamis, 18 Juni 2015

Artikel



PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Nur Astuti
2013820034
Universitas Muhammadiyah Jakarta


Abstrak

Penulisan ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengertian media pembelajaran 2) Mengetahui berbagai jenis media pembelajaran 3) Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran 4) Mengetahui penerapan media pembelajaran di Sekolah Dasar 5) Mengetahui manfaat media pembelajaran di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. Pemanfaatan media pembelajaran dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Pemanfaatan media pembelajaran sangat penting di sekolah dasar dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, karena dengan adanya media pembelajaran maka guru dapat menyajikan sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa menjadi lebih termotivasi dalam  belajar. Pemanfaatan media pembelajaran diharapkan dapat menarik perhatian para siswa Sekolah Dasar agar memahami materi pelajaran dan mengembangkan kreativitas guru dalam menyajikan media pembelajaran.

Kata kunci : Media Pembelajaran

PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.
Proses  pembelajaran merupakan proses komunikasi.  Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat  dipahami  dengan baik oleh siswa. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk  mencapai tujuan pendidikan seperti radio,televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam  radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka  merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau  bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach dan Ely (1971:7)  media pembelajaran adalah segala seuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Pemanfaatan media pembelajaran di Sekolah Dasar tentunya dapat mengembangkan pola pikir guru dan siswa. Guru menjadi kreatif dalam pemanfaatannya, dan tentunya guru tidak perlu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan sehingga siswa lebih cepat mengerti tentang materi yang diajarkan. Pemanfaatan media pembelajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.

METODE
Penelitian menggunakan metode studi pustaka yakni suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah, diperlukan sebuah media yang dapat difungsikan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan penampilan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien maka guru perlu memperhatikan sebagai berikut :
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162). Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pembelajaran).
Dalam Proses belajar mengajar di kelas, media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian  hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

2.      Jenis Media Pembelajaran
Rudi Bretz (2003) mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Dari ketiga unsur tersebut Bretz mengklasifikasikannya ke dalam tujuh kelompok, yaitu:
1.      Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi. 
2.      Media audio visual diam, seperti : Slide. 
3.      Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara. 
4.      Media visual bergerak, seperti : Film bisu. 
5.      Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto. 
6.      Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio. 
7.      Media cetak, seperti : buku, modul.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sebagai berikut :
 No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII
Audio Visual gerak,
film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).

Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
  1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dan lain-lain. 
  2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio. 
  3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide. 
  4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer. 
  5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dan lain-lain.

3.      Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Adapun kriteria pemilihan media pembelajaran, sebagai berikut :
1.      Media yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
2.      Media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan dan daya nalar siswa.
3.      Media yang digunakan hendaknya bisa digunakan sesuai fungsinya.
4.      Media yang dipilih hendaknya memang tersedia, artinya alat atau bahannya memang tersedia, baik dilihat dari waktu untuk mempersiapkan maupun untuk mempergunakannya.
5.      Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa.
6.      Persiapan dan penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia.
7.      Kondisi fisik lingkungan kelas harus mendukung. Oleh karena itu, perlu diperhatikan baik-baik kondisi lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media.
Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara lebih cermat dan tepat sasaran. Hal penting diperhatikan oleh guru dalam memilih media yang di sesuaikan dengan ketersediaan sumber belajar dan aspek lain yang berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa, dan kemampuan guru yang menggunakannya. Prosedur dalam pemilihan media pembelajaran merupakan suatu kemampuan guru yang harus dilakukan dengan alasan yaitu :
1)      Memilih media sesuai dengan indikator atau tujuan pembelajaran. Pemilihan media kurang tepat akan menambah kekaburan informasi yang diperoleh.
2)      Pemilihan media pembelajaran secara cermat dan tepat sasaran akan menjadikan kualitas hasil belajar menjadi lebih maksimal.
3)      Setelah pemilihan media pembelajaran selesai dilakukan maka yang harus dipersiapan berikutnya adalah mengenai penggunaannya. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di SD merupakan suatu hal yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien

4.      Penerapan Media Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)
Adapun yang menjadi landasan dalam pengunaan media pembelajaran di SD adalah filosofis, edukatif, psikologis, karakteristik seni rupa. Pertama secara filosofi penggunaan media secangih apapun tentunya tidak akan menghilangkan peran interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Kedua secara edukatif media yang dikembangkan hendaknya bisa digunakan untuk mendidik siswa sesuai kompetensi yang dikembangkan. Ketiga landasan pesikologis yang dimaksudkan adalah perkembangan pikir, rasa, dan emosional yang berkaitan dengan perkembangan siswa SD dari kongrit ke abstrak. Keempat karakteristik dan keragaman materi pembelajaran di setiap kelas SD memperlihatkan adanya tingkat kesukaran yang berbeda. Oleh karena itu jenis dan bentuk media yang digunakan haruslah disesuaikan.
Adapun tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pembelajaran yang perlu diikuti, yaitu :
a.       Persiapan
Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik, yaitu : 1) pelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, 2) siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media yang dimaksud, 3) tetapkan apakah media tersebut digunakan secaraindividu atau kelompok, dan 4) atur tatanannya agar peserta dapat melihat dan mendengar pesan-pesan pengajaran dengan baik dan jelas.
b.      Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media pembelajaran yaitu hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan konsentrasi peserta.
c.       Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan memantapkan pemahaman siswa terhadap pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan melalui media tersebut. Dalam menggunakan media pembelajaran harus dilengkapi alat evaluasi. Tujuannya agar kita dapat melihat tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kegiatan tindak lanjut ini umumnya ditandai dengan kegiatan diskusi, tes, percobaan, observasi, latihan, remediasi, dan pengayaan.

Penerapan Pemanfaatan Media Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)
a)      Media Audio
Media audio merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang kaan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Oleh karena itu, media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata (Munadi, 2008).
Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio di SD ketika guru menjelaskan materi tentang makhluk hidup. Secara detailnya, siswa mampu membedakan bunyi suara masing-masing hewan. Guru mempengaruhi nalar siswa untuk membedakan suara hewan dengan memutar cd dan diperdengarkan suara hewan kepada siswa. Kita dapat melihat, siswa merasa senang dan pembelajaran menarik, dan tentu tidak lari jauh dengan tujuan utamanya untuk membantu pemahaman siswa tentang materi itu. Selain itu dalam pelajaran Bahasa Inggris di kelas VI, siswa diperdengarkan cara pelafalan tentang abjad dalam bahasa Inggris. Dengan itu, pemanfaatan media jenis audio sangat-sangat efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.
b)      Media  visual
Media visual merupakan jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera pengelihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan pengelihatannya. Pemanfaatan media visual di SD dapat dilihat di pembelajaran IPA ketika guru menghadirkan gambar metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan ketika guru menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang sesungguhnya. Oleh karena itu, dengan gambar ini, siswa dituntut untuk dapat memahami gambar itu.
c)      Media  Audio-visual
Media audio-visual merupakan jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Di SD guru dapat menampilkan video (suara dan gambar gerak). Misalnya dalam pembelajaran PKN tentang sumpah pemuda. Dengan demikian para siswa diharapkan dapat memahami pentinya makna peristiwa sumpah pemuda bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Pemanfaatan media ini, sebagian besar sangat konkret ketika ditampilkan.
d)     Media Multimedia
Media multimedia adalah media yang melibatkan beberapa jenis media dan perlatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera pengelihatan dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak dan audio serta media interkatif berbasis komputer dan tekhnologi komunikasi dan informasi (Meyer 2009)
Pemanfaatan media ini sudah sering dilaksanakan di SD dengan menampilkan materi yang diajarkan melalui projector atau infocus yang pastinya melalui program perangkat lunak komputer yaitu ms. Power Point. Sehingga, guru tidak terlalu banyak mencatat materi di papan tulis, dan dapat menghilangkan kebiasaan siswa yang terlalu banyak menulis panjang lebar di buku catatan mereka.

5.      Manfaat Media Pembelajaran di Sekolah Dasar
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985) manfaat media pembelajaran adalah:
a.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f.       Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk membantu proses pembelajaran. Terdapat banyak jenis media pembelajaran diantaranya yaitu media  audio, visual, cetak, dan lain-lain. Tentunya dalam memilih media pembelajaran yang ingin digunakan harus memiliki kriteria seperti media yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, materi yang disampaikan, keadaan siswa dan situasi serta kondisi lingkungan. Contoh penerapan pemanfaatan media pembelajaran seperti media visual di Sekolah Dasar (SD) dapat dilihat pada pembelajaran IPA ketika guru menghadirkan gambar metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan ketika guru menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang sesungguhnya. Oleh karena itu media pembelajaran sangat bermanfaat untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi materi kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang dipelajari. Media yang paling baik adalah media yang ada dan terdekat dengan lingkungan.



SARAN
Sebaiknya guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran, agar guru dapat menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan yang ingin disampaikan. Karena dengan adanya media pembelajaran maka proses belajar mengajar menjadi lebih bervariasi dan menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bosan dan dapat memahami materi dengan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2008. STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. MENJADI GURU PROFESIONAL strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta : Erlangga.
Susilana, Rudi dan Riyana , Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Dirgantara Wicaksono
pembelajaran PKN di SD



Tidak ada komentar:

Posting Komentar