PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Nur Astuti
2013820034
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui pengertian media pembelajaran 2) Mengetahui berbagai jenis media pembelajaran 3)
Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran 4) Mengetahui penerapan media pembelajaran di Sekolah
Dasar 5) Mengetahui manfaat media
pembelajaran di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah
metode studi pustaka. Pemanfaatan media
pembelajaran dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
lancar. Pemanfaatan media pembelajaran sangat penting di sekolah dasar dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, karena dengan
adanya media pembelajaran maka guru dapat menyajikan sesuatu yang abstrak
menjadi lebih konkrit, proses pembelajaran menjadi
lebih menarik dan siswa menjadi lebih
termotivasi dalam belajar. Pemanfaatan
media pembelajaran diharapkan dapat menarik perhatian para siswa Sekolah Dasar
agar memahami materi pelajaran dan mengembangkan kreativitas guru dalam
menyajikan media pembelajaran.
Kata kunci : Media
Pembelajaran
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap
penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut
para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah
dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses
pembelajaran lebih menarik.
Proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi
selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru),
komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya
berupa materi pelajaran. Terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan
komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak
dapat diterima oleh siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran
dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Untuk menghindari
semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik. Menurut Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio,televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat
semacam radio dan televisi kalau
digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka
merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa
alat atau bahan saja, akan tetapi
hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut
Gerlach dan Ely (1971:7) media
pembelajaran adalah segala seuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif.
Pemanfaatan
media pembelajaran di Sekolah Dasar tentunya dapat mengembangkan pola pikir
guru dan siswa. Guru menjadi kreatif dalam pemanfaatannya, dan tentunya guru
tidak perlu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan sehingga siswa
lebih cepat mengerti tentang materi yang diajarkan. Pemanfaatan media
pembelajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru
sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
tiap-tiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran
agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis
media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal
ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai
pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
METODE
Penelitian
menggunakan metode studi pustaka yakni suatu cara pengumpulan
data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dalam
rangka memperlancar pencapaian tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah,
diperlukan sebuah media yang dapat difungsikan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa. Penggunaan media secara
kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan
penampilan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Agar media
pembelajaran dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien maka guru perlu
memperhatikan sebagai berikut :
1.
Pengertian
Media Pembelajaran
Secara
etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan
Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,
kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu
proses penyajian informasi (AECT, 1977:162). Istilah media mula-mula dikenal
dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids
(alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials
(materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pembelajaran).
Dalam
Proses belajar mengajar di kelas, media berarti sebagai sarana yang berfungsi
menyalurkan pengetahuan dari guru kepada peserta didik.
Kelancaran Aplikasi Model pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan
definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam
penelitian kuantitatif maupun kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses
pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara
itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.
Brown
(1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas
pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat
bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya
alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
2.
Jenis
Media Pembelajaran
Rudi Bretz (2003) mengidentifikasi jenis-jenis media
berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Dari ketiga unsur
tersebut Bretz mengklasifikasikannya ke dalam tujuh kelompok, yaitu:
1. Media
audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan
animasi.
2. Media
audio visual diam, seperti : Slide.
3. Audio
semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
4. Media
visual bergerak, seperti : Film bisu.
5. Media
visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.
6. Media
audio, seperti : radio, telephon, pita audio.
7. Media
cetak, seperti : buku, modul.
Anderson
(1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sebagai berikut :
No
|
Golongan
Media
|
Contoh
dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset
audio, siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur,
leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi
bahan tertulis
|
IV
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT),
Film bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi Audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
VII
|
Audio Visual gerak,
|
film gerak bersuara, video/VCD,
televisi
|
VIII
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI (Computer Assisted
Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed
Instructional).
|
Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
- Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dan lain-lain.
- Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
- Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.
- Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
- Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dan lain-lain.
3.
Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran
Adapun kriteria pemilihan media pembelajaran,
sebagai berikut :
1. Media yang dipilih
hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Media yang dipilih
hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan dan daya nalar siswa.
3. Media yang digunakan
hendaknya bisa digunakan sesuai fungsinya.
4. Media yang dipilih
hendaknya memang tersedia, artinya alat atau bahannya memang tersedia, baik
dilihat dari waktu untuk mempersiapkan maupun untuk mempergunakannya.
5. Media yang dipilih
hendaknya disenangi oleh guru dan siswa.
6. Persiapan dan penggunaan
media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia.
7. Kondisi fisik lingkungan
kelas harus mendukung. Oleh karena itu, perlu diperhatikan baik-baik kondisi
lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media.
Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan
secara lebih cermat dan tepat sasaran. Hal penting diperhatikan oleh guru dalam
memilih media yang di sesuaikan dengan ketersediaan sumber belajar dan aspek
lain yang berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa, dan kemampuan guru yang
menggunakannya. Prosedur dalam pemilihan media pembelajaran merupakan suatu
kemampuan guru yang harus dilakukan dengan alasan yaitu :
1) Memilih media sesuai dengan indikator atau tujuan
pembelajaran. Pemilihan media kurang tepat akan menambah kekaburan informasi
yang diperoleh.
2) Pemilihan media pembelajaran secara cermat dan
tepat sasaran akan menjadikan kualitas hasil belajar menjadi lebih maksimal.
3) Setelah pemilihan media pembelajaran selesai
dilakukan maka yang harus dipersiapan berikutnya adalah mengenai penggunaannya.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di SD merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien
4.
Penerapan
Media Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)
Adapun yang menjadi landasan dalam pengunaan media
pembelajaran di SD adalah filosofis, edukatif, psikologis, karakteristik seni
rupa. Pertama secara filosofi penggunaan media secangih
apapun tentunya tidak akan menghilangkan peran interaksi guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Kedua
secara edukatif media yang dikembangkan hendaknya bisa digunakan untuk mendidik
siswa sesuai kompetensi yang dikembangkan. Ketiga landasan pesikologis yang dimaksudkan adalah perkembangan pikir, rasa,
dan emosional yang berkaitan dengan perkembangan siswa SD dari kongrit ke
abstrak. Keempat karakteristik
dan keragaman materi pembelajaran di setiap kelas SD memperlihatkan adanya
tingkat kesukaran yang berbeda. Oleh karena itu jenis dan bentuk media yang
digunakan haruslah disesuaikan.
Adapun tiga langkah pokok
dalam prosedur penggunaan media pembelajaran yang perlu diikuti, yaitu :
a. Persiapan
Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat
dipersiapkan dengan baik, yaitu : 1) pelajari buku petunjuk atau bahan penyerta
yang telah disediakan, 2) siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media
yang dimaksud, 3) tetapkan apakah media tersebut digunakan secaraindividu atau
kelompok, dan 4) atur tatanannya agar peserta dapat melihat dan mendengar
pesan-pesan pengajaran dengan baik dan jelas.
b. Pelaksanaan (penyajian dan
penerimaan)
Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan
media pembelajaran yaitu hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu
ketenangan, perhatian, dan konsentrasi peserta.
c. Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan memantapkan pemahaman siswa
terhadap pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan
melalui media tersebut. Dalam menggunakan media pembelajaran harus dilengkapi
alat evaluasi. Tujuannya agar kita dapat melihat tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Kegiatan tindak lanjut ini umumnya ditandai
dengan kegiatan diskusi, tes, percobaan, observasi, latihan, remediasi, dan
pengayaan.
Penerapan Pemanfaatan Media Pembelajaran di Sekolah
Dasar (SD)
a) Media
Audio
Media audio
merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya
melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang kaan
didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Oleh karena
itu, media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata (Munadi, 2008).
Pemanfaatan
media pembelajaran jenis media audio di SD ketika guru menjelaskan materi
tentang makhluk hidup. Secara detailnya, siswa mampu membedakan bunyi suara
masing-masing hewan. Guru mempengaruhi nalar siswa untuk membedakan suara hewan
dengan memutar cd dan diperdengarkan suara hewan kepada siswa. Kita dapat
melihat, siswa merasa senang dan pembelajaran menarik, dan tentu tidak lari
jauh dengan tujuan utamanya untuk membantu pemahaman siswa tentang materi itu.
Selain itu dalam pelajaran Bahasa Inggris di kelas VI, siswa diperdengarkan
cara pelafalan tentang abjad dalam bahasa Inggris. Dengan itu, pemanfaatan
media jenis audio sangat-sangat efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.
b)
Media visual
Media
visual merupakan jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera
pengelihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini pengalaman
belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada kemampuan
pengelihatannya. Pemanfaatan media visual di SD dapat dilihat di pembelajaran
IPA ketika guru menghadirkan gambar metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan
ketika guru menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat membutuhkan waktu yang lama
untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
dengan gambar ini, siswa dituntut untuk dapat memahami gambar itu.
c)
Media
Audio-visual
Media
audio-visual merupakan jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses atau
kegiatan. Di SD guru dapat menampilkan video (suara dan gambar gerak). Misalnya
dalam pembelajaran PKN tentang sumpah pemuda. Dengan demikian para siswa
diharapkan dapat memahami pentinya makna peristiwa sumpah pemuda bagi
kemerdekaan Republik Indonesia. Pemanfaatan media ini, sebagian besar sangat
konkret ketika ditampilkan.
d)
Media Multimedia
Media
multimedia adalah media yang melibatkan beberapa jenis media dan perlatan
secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
multimedia melibatkan indera pengelihatan dan pendengaran melalui media teks,
visual diam, visual gerak dan audio serta media interkatif berbasis komputer
dan tekhnologi komunikasi dan informasi (Meyer 2009)
Pemanfaatan
media ini sudah sering dilaksanakan di SD dengan menampilkan materi yang
diajarkan melalui projector atau infocus yang pastinya melalui program
perangkat lunak komputer yaitu ms. Power Point. Sehingga, guru tidak terlalu
banyak mencatat materi di papan tulis, dan dapat menghilangkan kebiasaan siswa
yang terlalu banyak menulis panjang lebar di buku catatan mereka.
5.
Manfaat
Media Pembelajaran di Sekolah Dasar
Secara umum manfaat media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus dikemukakan oleh Kemp
dan Dayton (1985) manfaat media pembelajaran adalah:
a.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang
berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
b.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi,
sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton dan tidak membosankan.
c. Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan
tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d. Efisiensi dalam waktu dan
tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal
dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi
ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media,
siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
e. Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan
mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran,
tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan
mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f. Media memungkinkan proses
belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa
tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat
terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
g. Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk
mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu
pengetahuan.
h. Mengubah peran guru ke arah
yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar
siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk membantu proses
pembelajaran. Terdapat banyak jenis media pembelajaran diantaranya yaitu media audio, visual, cetak, dan lain-lain. Tentunya
dalam memilih media pembelajaran yang ingin digunakan harus memiliki kriteria
seperti media yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
materi yang disampaikan, keadaan siswa dan situasi serta kondisi lingkungan. Contoh
penerapan pemanfaatan media pembelajaran seperti media visual di Sekolah Dasar
(SD) dapat dilihat pada pembelajaran IPA ketika guru menghadirkan gambar
metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan ketika guru menghadirkan kupu-kupu
nyata, sangat membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu
yang sesungguhnya. Oleh karena itu media pembelajaran sangat bermanfaat untuk mempermudah guru dalam menyampaikan
informasi materi kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang dipelajari.
Media yang paling baik adalah media yang ada dan terdekat dengan
lingkungan.
SARAN
Sebaiknya
guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran, agar
guru dapat menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan yang
ingin disampaikan. Karena dengan adanya media pembelajaran maka proses belajar
mengajar menjadi lebih bervariasi dan menarik bagi siswa sehingga siswa tidak
bosan dan dapat memahami materi dengan mudah.
DAFTAR
PUSTAKA
Sanjaya, Wina.
2008. STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. MENJADI
GURU PROFESIONAL strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era
global. Jakarta
: Erlangga.
Susilana, Rudi
dan Riyana , Cepi. 2007. Media
Pembelajaran. Bandung
: Wacana Prima.
Dirgantara Wicaksono
pembelajaran PKN di SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar